Mayoritas bursa saham global menguat. Rilis data ekonomi yang positif dan moderasi indeks Dolar AS menjadi sentimen positif di pasar saham.

Indeks Dolar AS dan Yield US Treasury menguat karena sektor tenaga kerja AS yang solid mendorong ekspektasi pengetatan moneter the Fed yang agresif.

Harga komoditas minyak dan CPO menguat, sementara harga batu bara melemah.

LSKPU meningkatkan transparansi fiskal, mendukung pengambilan kebijakan fiskal dan mendukung penyusunan statistik nasional

Pertumbuhan Ekonomi Nasional Tahun 2021 Berikan Sinyal Positif Terhadap Prospek Ekonomi Tahun 2022

Mayoritas bursa saham global melemah didorong oleh melambatnya aktivitas ekonomi di negara-negara utama, seperti Tiongkok dan Jerman.

Indeks Dolar AS menguat tajam dan yield US Treasury naik setelah the Fed memberikan sinyal hawkish dan pengetatan moneter lebih lanjut.

Harga komoditas global mayoritas melemah di tengah merosotnya prospek permintaan.

Mayoritas bursa saham global menguat di tengah positifnya rilis data ekonomi di kawasan AS, Eropa, dan Asia.

Indeks Dolar AS menguat dan yield US treasury naik didorong oleh data tenaga kerja yang melampaui ekspektasi.

Harga komoditas global mayoritas melemah dipengaruhi oleh prospek permintaan yang menurun, dan naiknya pasokan.

Bursa saham global menguat di tengah berbagai sentimen positif dan membaiknya kinerja emiten raksasa.

Indeks Dolar AS melemah oleh aksi profit taking, sementara Yield US Treasury melemah seiring meningkatnya permintaan safe haven asset.

Harga minyak dan CPO menguat didorong oleh ketatnya pasokan, sedangkan harga batu bara menguat karena permintaan yang cenderung meningkat.

Bursa saham global melemah dipengaruhi oleh kekhawatiran investor terhadap kebijakan moneter yang agresif di tengah kenaikan inflasi.

Indeks Dolar AS terus menguat dan Yield US Treasury menurun karena permintaan safe-haven asset meningkat.

Harga komoditas melemah dalam sepekan didorong oleh kekhawatiran pelemahan ekonomi yang dapat berpengaruh terhadap permintaan sejumlah komoditas.

Bursa saham di Kawasan AS dan Eropa menguat didorong oleh optimisme investor terhadap kinerja perekonomian. Sementara itu, bursa saham di Kawasan Asia mayoritas melemah di tengah meningkatnya kasus Covid-19 dan inflasi di Tiongkok.

Indeks Dolar AS naik mencapai level tertinggi selama 20 tahun, sementara Yield US Treasury meningkat setelah laporan tenaga kerja AS membaik.

Bursa saham yang diamati di seluruh kawasan melemah. Prospek pelemahan ekonomi dan ancaman resesi menjadi sumber kekhawatiran utama investor.

Indeks Dolar AS dan Yield US Treasury naik setelah the Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps.

Dari pasar komoditas, komoditas utama yang diamati melemah karena prospek permintaan yang menurun sejalan dengan prospek pelemahan ekonomi global.