Mayoritas bursa saham global melemah didorong oleh melambatnya aktivitas ekonomi di negara-negara utama, seperti Tiongkok dan Jerman.

Indeks Dolar AS menguat tajam dan yield US Treasury naik setelah the Fed memberikan sinyal hawkish dan pengetatan moneter lebih lanjut.

Harga komoditas global mayoritas melemah di tengah merosotnya prospek permintaan.

Di pasar keuangan domestik, IHSG menguat 0,61% dengan yield SUN seri benchmark bergerak naik antara 5 bps hingga 14 bps dibandingkan pekan sebelumnya. Sementara itu, nilai tukar Rupiah melemah sebesar 1,16%.

Tren meningkatnya inflasi di beberapa negara masih berlanjut hingga bulan Juli 2022. Sementara dari dalam negeri, kinerja positif Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada Q2-2022 menopang ketahanan eksternal di tengah eskalasi risiko global.